Pages

Senin, 30 Mei 2011

Kebanggaan (?)

Di suatu sore seorang teman bertanya , “Kuliah di mana sekarang?” lalu aku menjawab dengan menyebutkan nama almamater ku. “Kalo temen kamu yang namanya *** di mana?” aku pun menyebutkan almamater nya. Seketika dia tersentak kaget dan tidak percaya. “seriusan? Masa *** kuliah di sana? Itu swasta biasa kan? Tapi dia kan pinter, di atas rata-rata, tajir pula.ih...sayang banget”. Aku pun berhenti menulis dan tertawa. “Lucu ya... dunia ini terkadang menuntut setiap orang untuk menjadi sosok yang perfeksionis”. Teman ku memandang tak mengerti. “maksudnya? Kenapa gitu?”. Aku menatap mata teman ku itu dan berkata,

“Bagaimana tidak, kebanyakan orang hanya ingin tau hasil akhirnya saja, tanpa memperdulikan apa yang sebenarnya sudah diperjuangkan”

“aku masih ngga ngerti deh...”

“sekarang gini, apa kamu tau kenapa pada akhirnya dia kuliah di situ?”

Teman ku menggeleng tak mengerti

“lalu kenapa kamu nge-judge bahwa dia ‘gagal’ masuk Universitas bagus? Sedangkan kamu sendiri tidak tau apa yang sudah diperjuangkannya. Apa kamu tau bahwa dia berjuang melawan penyakitnya berbulan-bulan sebelum ujian? Apa kamu tau bahwa untuk lulus SMA pun dia harus berjuang mengejar ketinggalan?”

Teman ku tertunduk

“Dan jika kamu tau, Ibunya saja menganggap bahwa bisa melihatnya hidup sekarang, bisa melihatnya lulus dan menjadi seorang mahasiswa adalah suatu keajaiban yang sangat besar yang datang dari-Nya. Itu hanya salah satu factor. Kita tidak tau apakah ada factor lainnya. Yang jelas, melawan tumor bukanlah hal yang mudah, apalagi untuk kondisi psikisnya”

Teman ku mengangkat wajah nya dan berkata “I’m so sorry for him

Aku tersenyum dan kembali menulis

Teman ku menutup percakapan sore itu dengan kata-kata yang membuatku kembali tersenyum “I’m proud of him,then“

Kebanggan tidak selalu muncul akibat sesuatu yang dianggap hebat, tapi kebanggaan muncul sebagai buah hasil dari sebuah perjuangan panjang. -RAJ