Pages

Sabtu, 26 Februari 2011

Kapuas

Gmorning people... *yawning*

Thank God, It’s Sunday! Akhirnya bisa nulis lagi setelah hari2 dipenuhi dengan kuliah dan tugas. Minggu-minggu ini bener2 f*cking tired , Kuliah non stop , tugas yang amit-amit banyak dan abstrak yang bikin otot trapezius dan Lattisimus dorsi terus berkontraksi *halaaah

Hari mau cerita tentang tempat impian deh. *menghibur diri + menyemangati diri karna tugas belum kelar. Well, apa hubungannya?*
Semua penggila novel di belahan dunia manapun pasti sedikit banyak hidupnya di pengaruhi sama novel yang dibaca. And, yes I am. Gara-gara baca Kau, Aku dan Kota Kita- nya Tere-Liye, aku bener-bener pengen ke Pontianaaaaaaaaaak! Tingkatannya bukan lagi HOPE, tapi DESIRE ! mungkin juga udah OBSESSION!

Apa alasannya?

Aku pengen keliling Sungai Kapuas naik sepit. Kayanya asik banget, pagi-pagi naik sepit sambil menikmati kesibukan Kapuas pagi hari. Ngobrol sama penduduk asli disana, ngobrol sama pengemudi sepit.Eksotis banget! Beberapa hari yang lalu aku sempet nge-tweet gini :

“Suatu hari nanti, saya akan mengelilingi sungai Kapuas bersama orang yang saya sayang dan menyayangi saya”

Tapi kalo dipikir-pikir lagi, lebih enak jalan-jalan sendiri. Menikmati kesendirian. Talk to myself. Silent, and listen to the stillness within. Lebih eksotis,bukan? ;)
Aku yakin pasti impian ini tercapai. Yakin banget. Dan semoga tahun ini! :)

Selasa, 15 Februari 2011

It’s VORMENT DAY


Sebelumnya, saya sebagai seorang muslim mengucapkan SELAMAT HARI MAULID NABI MUHAMMAD SAW, Semoga kita senantiasa menjadi umatnya yang setia sampai akhir zaman, amin.

Yak, hari ini aku ikut sebuah seminar di diselenggarakan oleh BEM VOKASI UI. Like this title post, acara ini namanya VORMENT DAY, singkatan dari Vacational Career Development, acaranya anak vokasi banget nih. Awalnya aku ngga punya motivasi kuat buat ikutan acara seminar ini, Cuma buat ngisi waktu libur aja, lagian ini juga tentang Entrepreneurship, InsyaAllah ada manfaatnya. Daaaaan..... ternyata acaranya emang bermanfaat banget. Terutama Motivation Session nya sama Dr. Johan Gazali yang mengajarkan kita untuk berbuat total dalam segala sesuatu, tidak menjadi manusia yang setengah-setengah. Dan harus selalu bisa bangkit jika suatu saat kita jatuh. Hidup kita harus lah seperti seorang petinju;
“Petinju kalah bukan karena dia jatuh, tapi karena dia tidak bangkit kembali”

Selain itu beliau juga menyampaikan bahwa hal terpenting dalam hidup kita adalah semangat. Bukan Oksigen, bukan minum, bukan tidur dan bukan makan. Orang bisa bertahan tanpa oksigen selama 4 menit, bisa bertahan tanpa minum selama 4 hari, bertahan tanpa tidur selama 4 minggu, dan bertahan tanpa makan selama 4 bulan. Tapi, orang tidak bisa bertahan tanpa semangat less than 4 seconds. Coba aja, kalau kita tidak punya semangat hidup, dalam waktu kurang dari 4 detik, kita sudah gantung diri (or other ways).

Selain motivation session dari Dr. Gazali, seminar ini juga di isi oleh Wimar Witoelar yang notabene adalah mantan Juru Bicara nya Gus Dur semasa Alm. menjabat sebagai Presiden. Tentunya, sebagai salah satu orang yang sangat menghormati Gus Dur, It’s an honour for me untuk bisa menyerap ilmu dari beliau. Salah satu yang membuat ku menghormati alm. Gus Dur dan juga Om Wimar adalah mereka adalah orang yang sangat menghargai sebuah pebedaan, mereka orang yang benar-benar MENGHARGAI PLURALISME. Just it. Terlepas dari semua kekurangan, toh... semua orang punya the light & the dark side.

At last but not least, acara ini bermanfaat. Walaupun materinya agak out of topic *judunya seminar career development, tapi materinya yang ‘ngena’ malah tentang self building*, but it’s ok, itu justru modal awal buat masa depan. Terima Kasih buat BEM Vokasi, Panitia Vorment Day, Dr. Gazali, Wimar Witoelar, Pak Kokok Haksono, Bona Sardo dan Semua yang terlibat. HIDUP VOKASI! :p

Sabtu, 12 Februari 2011

Inilah Keluarga Kecil Kami

Sebelum saya menuliskan apa yang ingin saya bagi hari ini, saya ingin mengucapakan terima kasih untuk seorang teman yang berbaik hati ‘memperkenalkan’ buku-buku karya Tere-Liye yang banyak memberi pelajaran untuk saya, terutama pelajaran bersyukur.

Beberapa menit yang lalu, saya baru saja selesai membaca novel ‘BIDADARI-BIDADARI SURGA’. Cerita yang menggambarkan indah nya cinta sebuah keluarga. Cerita yang menggambarkan sebuah penerimaan atas keterbatasan. Cerita yang membuat saya berkali-kali take a deep breath dan cerita yang membuat saya ingin menulis ini.

Mungkin Allah akan mengutuk saya jika saya tidak benar-benar bersyukur atas kehidupan sekarang. Lihatlah, seperti Dalimunte, Ikanuri, Wibisana dan Yashinta, Saya juga mempunyai seorang kakak sulung yang hebat. Seorang kakak yang mempunyai prinsip, kakak yang akan melakukan apa saja untuk membuat adik-adiknya tersenyum. Walaupun kakak yang ini suka sekali teriak-teriak ngomel kalau ada yang ‘nakal’.

Kakak kedua saya tidak kalah hebat. Aku tahu dia sangat menghormati Si Sulung dan sangat menyayangi saya dan Si Bungsu, walaupun tak pernah secara verbal mengucapakannya. Tapi saya tau. Toh, tidak selamanya perasaan harus diungkapkan, bahasa nonverbal terkadang lebih jitu untuk mengungkapkan sesuatu. Apa yang lebih baik dari mencintai dari hati?

Dan Si Bungsu? Sungguh, dialah yang paling membawa banyak keceriaan di keluarga kecil kami. Si Bungsu yang manja, Si Bungsu yang cengeng, namun dialah yang paling tahu cara membuat kakak-kakaknya tersenyum. Walaupun tak jarang juga membuat kakak-kakaknya pusing tujuh keliling kalau dia sudah merajuk minta sesuatu. Tapi tetaplah dia Si Bungsu, Si pelengkap kebahagiaan.

Seperti Laisa, Dalimunte, Ikanuri, Wibisana dan Yashinta, Saya juga mempunyai Mamak yang hebat. Seluruh kertas yang ada di dunia ini pun tidak akan pernah cukup untuk menuliskan kebaikan Mamak kami. Dan Babak? Syukur Alhamdulillah, nasib saya untuk yang satu ini tidak seperti keluarga kecil di Lembah Lahambay itu. Saya mempunyai Babak yang sehat, Babak yang tak banyak bicara namun sangat perhatian terhadap anak-anaknya. Babak yang pertama kali di dalam hidup kami yang selalu memberikan kepercayaan. Babak yang belakangan kami tahu bahwa hidupnya di awal pernikahan bersama Mamak, tidak lah semudah sekarang.

Terima Kasih Ya Allah, Engkau sungguh sangat baik. Terlampau baik untuk hamba yang sering lalai ini. Terima Kasih. Terima Kasih. Terima Kasih.

Selasa, 08 Februari 2011

postingan 'sampah'

Sebenernya postingan kali ini pengen cerita tentang salah satu komik, tapi hari ini lagi pengen curhat (lagi) aja deh....

Dear blog*gantinya diary ;p*, Kesel ngga sih kalo kita ngga mendapatkan apa yang kita inginkan. Sedikit banyak pasti kan? Walaupun udah lama kejadiannya, terkadang yang namanya manusia pengen nya berandai-andai. Bukan berandai2 tentang masa depan, ini justru berandai2 tentang masa lalu. Andai dulu begini ya...andai dulu begitu... ngga ada puasnya.
Padahal solusinya gampang *secara teori*, cuma tinggal ACCEPT, GRATEFUL, and DO it! Tapi prakteknya beraaaat. Harus banyak belajar lagi nih!!!!

Ps: sungguh postingan ‘sampah’.

Minggu, 06 Februari 2011

no title

Manusia bener2 gila ‘kebanggaan’ yaaa...
Baru ber-‘jaket kuning’ aja udah bangga. Ber-‘jubah putih’ aja udah berasa dewa. Apalagi yg ber-’jas’ mewah, merasa dunia milik mereka. Padahal, dengan atau tanpa disadari disitulah keimanan mereka diuji, apakah masih ada ke-’akuan’ di dalam dirinya?

Selasa, 01 Februari 2011

Penulis Emang Keren! *I'm back :)*




Hello my blog, long time no see :) *bersihinsaranglaba2*

Kangen bgt rasanya pengen nulis lagi, masih nulis si,tapi ga di posting. kenapa? Ah...sudahlah...ga enak kalo dibahas. The point is I’m here :D

Oke..hari ini enaknya nulis apa ya? Sharing novel aja deh :D *sepertibiasa*

Beberapa hari yang lalu, baru aja aku nylesein novel Kau, Aku dan Kota kita-nya Tere-Liye *tetep :p *. Eh, bukan novel si,cerbung di profile FB nya beliau.

Sebenernya episode 1 cerbung ini udah di posting sejak 7 july 2010, tapi aku baru tau nya kira2 sebulan yang lalu, *udah ada sekitar 59an episode*. Diliat dari komen2 pembaca, cerita ini sih menarik,makanya aku penasaran juga pengen baca.

Akhirnya, aku mutusin buat ‘ngubek-ubek’ notes di FB nya beliau dan mulai meng copy-paste episode per episode sampai selesai. Ga langsung dibaca sih... gara-gara banyak stock film jadi mau nylesein nonton dulu.

Singkat cerita, beberapa hari yang lalu aku slesai baca. Dan WOW! Keren banget ceritanya. Sederhana sih... tentang perjalanan hidup seseorang yang hidup di gang tepian sungai Kapuas bernama Borno dan juga orang-orang sekelilingnya. Borno, seorang bujang dengan hati paling lurus di tepian Kapuas,seorang pengemudi sepit yang akhirnya jadi pemilik bengkel. Ada juga Andi, soul-mate nya Borno. Tak lupa Pak Tua, seorang tua yang bijak, petualang namun ternyata punya masa lalu yang traumatic. Dan yang pasti ada cewek tionghoa pujaan hati Borno, Mei seorang guru SD yang mempunyai kaitan masa lalu dengan Borno.

Apa istimewa nya cerita bang Borno?

Seperti yang sudah aku sebut tadi, ceritanya sederhana, amat sederhana. Tapi, pemilihan kata nya bener-bener pas. Di dalam cerita kehidupan itu juga ada 3 cerita cinta, 2 happy ending dan yg 1 berakhir tragis. Keren banget di dalam cerita ada cerita lagi. Kayak 3 bersaudara *deadly hallows* di Harry potter. Dan yg paling spesial adalah petuah-petuah yang datang dari Pak tua yg bijak.

Salah satu petuah pak tua ;

Pak Tua tersenyum getir, “Karena orang tua ini mempercayai kalimat sederhana itu, Borno, apapun yang terjadi, itulah yang terbaik bagi kita…. Itulah tingkat tertinggi seorang pertapa. Mempercayai kalimat itu segenap hatinya…. Sesuatu yang amat kita benci misalnya, boleh jadi itu baik bagi kita. Dan sebaliknya, sesuatu yang amat kita sukai, inginkan, harapkan, boleh jadi itu buruk bagi kita. Berangkatlah, anakku, dan ingatlah kalimat itu, apapun yang terjadi, itu sungguh yang terbaik bagi kita. Tuhan tidak akan pernah menipu, karena dia sungguh bukan penipu.”

Inilah ciri khas novel2 nya Tere-Liye. Selalu membawa kebaikan dalam novelnya. Menurutku, inilah yang disebut ‘dakwah terselubung’. Tanpa menggurui. Tanpa sebutan Kyai. Tanpa menyebutkan golongan. Yang ada hanya kesederhanaan. Kesederhanaan yang membawa kebaikan.

Aku ga bermaksud mengelu-elukan sesama manusia, Cuma... apa yang udah dilakukan bang Tere semoga bisa menjadi contoh muda-mudi sekarang, including me. Ah...profesi penulis emang keren! :D