
"Life is like a teddy bear and helping others is her red ribbon that makes her beautiful"
That’s a quote I just have made. I don’t know how to start to explain this.
But, maybe I wanna ask you first, “what do you feel when you could help others?”
Maybe 99.99% will say “happy”.
Yak! Itulah fitrah manusia. But,What is fitrah ? see this firman Allah
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama(Allah); (tetaplah atas ) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusi tidak mengetahuinya
(Q.S Ar-Rum [30]:30)
Jadi,sebenernya pada dasarnya manusia diciptakan untuk menjadi makhluk yang baik,yang lurus. Dan yang pasti,menjadi makhluk social,yang gak bisa hidup tanpa orang lain.Untuk bisa merasakan tangis,untuk bisa merasakan tawa pun kita memerlukan orang lain. Bagaimana kita bisa menangis dan tertawa tanpa sebab dari orang (atau makhluk) lain.Di agama saya pun,membuat hubungan yang baik sesama makhluk adalah bagian dari ibadah,atau lebih spesifiknya lagi ibadah mu’amalah. Dan saya pun percaya tidak ada agama yang tidak mengajarkan untuk berbuat baik kepada sesama.
Sekarang pertanyaannya kalo itu fitrah,kenapa ya,dewasa ini kita jarang melihat orang-orang yang mau menolong orang lain yang membutuhkan? Apakah fitrah itu hilang dimakan zaman?. Ofcourse not. Seperti yang sudah disebutkan Ayat di atas,bahwa tidak ada perubahan pada fitrah Allah,hanya saja, fitrah kita tertutupi oleh dosa-dosa yang secara sadar dan tidak,kita lakukan setiap harinya. Jadi, ketika kita melihat orang-orang yang membutuhkan bantuan,seolah-olah kita memasang kacamata kuda,tidak mau peduli apa yang ada di sekitar. Miris memang,tapi inilah fenomena manusia sekarang. Walaupun demikian, saya sangat yakin masih ada orang-orang yang peduli,masih ada orang-orang yang menginginkan suatu perubahan. Namun, terkadang kita mengalami dua masalah pokok:
1. How to start
2. How to Continue
Maybe those questions can answered by this simple sentence, “think globally, act locally”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar