- Place : Kosan
- Time : Subuh
- Temperature : 21oC
- Mood : Stable
- Feel : ‘home’sick
- What I’m listening to : Stillness
Subuh-subuh
sepi gini emang mendukung banget buat merenung. Merenungi apa yg udah dilakukan
kemarin-kemarin. *bentar, menghela napas dulu*.
Abis
bangun tidur tadi sampe sekarang, yang ada di pikiranku adalah “setiap orang
punya masa-masa tergelap”. Kalo kata orang, hidup itu seperti roda, kadang
dibawah, kadang di atas. Kalo menurutku, hidup lebih tepat digambarkan pake
grafik. Yup, grafik crafting occupational life *materi semester2 OT* .Ini bukan
grafik ribet yang harus ngitung angka2 dulu, ini cukup dibatasi satu garis
lurus yang menandakan ‘Dalam Batas Normal’.
Kalo di grafikku, kira2 dari umur 19-20 grafik nya ada di paling bawah,bisa dibilang ada di garis nol. Yes. In 19-20 years
old is the darkest phase. Terlalu banyak kesalahan di beberapa waktu terakhir
ini. Bahkan fatal.
“Udahlaaah… apa
gunanya menyesal sekarang?”
Ada gunanya. Menyesal
bikin aku jadi mikir serius sama kehidupan. Menyesal bikin aku selalu haus akan
pembenaran. Dan dengan menyesal, aku berjanji pada diri sendiri untuk tidak
mengulangi kesalahan yang sama.
“Ckckck… yg kemarin
itu fatal loh, yakin ada orang yg nerima ke-fatal-an itu?”
Balik ke prinsip “Everything’s gonna be alright as long as we
BELIEVE in GOD”
Atau ngutip kata
@Damnitstrue ,
If you judge what I did in my past, then you have no reason being in my
future
That simple. Senyum
dulu :)
Dan teruslah tersenyum nong...
BalasHapusWhether you like it or not, people are always going to judge you on your appearance
BalasHapus